Jasa Marga (Persero) Tbk melalui sub holding Jasamarga Transjawa Tol (JTT) berhasil merampungkan pelebaran satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dari tiga menjadi empat lajur di kedua arahnya, tepatnya di Km 50 sampai dengan Km 66 arah Cikampek dan di Km 61 sampai dengan Km 50 arah Jakarta.
Pada Jumat (07/04) lalu, Jasa Marga telah menggelar open traffic di lokasi tersebut sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang sekaligus bertepatan dengan libur panjang Wafat Isa Al-Masih.”Pelebaran dilakukan juga ke empat jembatan di Km 50, Km 53, Km 57 dan Km 62. Kami berharap open traffic ini sekaligus memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pelebaran satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek ini adalah salah satu solusi untuk mengurangi kepadatan dari Jalan Layang MBZ serta Dawuan Km 66 arah Jakarta yang merupakan pertemuan lalu lintas dari Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Tol Cipularang,” jelas Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dalam keterangan resmi, Senin (10/4/2023).
Ia menjelaskan, saat ini pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek dapat merasakan manfaat penambahan kapasitas satu lajur di kedua arah dengan maksimal karena lokasi-lokasi proyek yang sebelumnya dibatasi oleh concrete barrier saat ini telah diangkat, sehingga lajur 1 dan bahu jalan dapat beroperasi penuh. Adapun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek ini diharapkan bisa memecah kepadatan yang sering terjadi di Km 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Pelebaran satu lajur Jalan Tol Jakarta-Cikampek ini merupakan salah satu persiapan dari Jasa Marga untuk mengantisipasi lonjakan volume lalu lintas. Dengan penambahan satu lajur tersebut, serta berdasarkan perhitungan indikator lalu lintas melalui Traffic Counting, Jasa Marga telah mengusulkan salah satu rekayasa lalu lintas yang diberlakukan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek adalah contraflow. Hal ini juga untuk memberikan akses bagi pengguna jalan Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju Jalan tol Cipularang maupun sebaliknya.