PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom akan menggabungkan dua anak usahanya. IndiHome akan digabung atau merger dengan PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel. Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjamin tidak akan ada PHK dalam penggabungan dua anak usaha tersebut. Ia menyebut hal itu sebagai upaya penggabungan bisnis mobile dengan bisnis fixed broadband atau fixed mobile convergence (FMC).
Ririek menyebutkan keuntungan dari merger ini akan terlihat dari proyeksi peningkatan earning before interest tax, depreciation, and amortization (EBITDA) yang mencapai Rp5 triliun hingga Rp6 triliun mulai 2027 mendatang. Selain itu, Telkom akan lebih efisien dalam pemasaran dan penjualan produk. Tak hanya itu, pelayanan seperti Grapari dan Plaza Telkom juga akan disatukan, termasuk penggabungan jaringan dan fasilitas lainnya. Meski demikian, Ririek menekankan dalam proses merger tidak akan ada karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di kedua perusahaan. “Satu hal yang dapat saya jaminkan di forum terhormat ini adalah tidak akan ada pengurangan karyawan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan rencana ini merupakan keharusan. Nantinya, IndiHome akan dikeluarkan dari bagian Telkom, dan sahamnya akan diinbrengkan ke Telkomsel. Hal ini membuat saham Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (Singtel) terdilusi di Telkomsel.