Sistem Pertahanan Keselamatan di Pertamina Sangat Rentan

Dua kali ledakan dan kebakaran di kilang Pertamina dalam sebulan terakhir yaitu di Depo Plumpang dan terbaru di Kilang Dumai menunjukkan kalau sistem pertahanan keselamatan di Pertamina sangat rentan. Pakar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Adithya Sudiarno, mengatakan beberapa rangkaian kejadian ledakan yang ada di lingkungan Pertamina belakangan ini menunjukkan urgensi tindakan improvement yang harus dilakukan secara sistemik.

Berdasarkan best practice penerapan K3 di perusahaan-perusahaan terkemuka, safety performance akan terindikasi pada zero accident (kecelakaan nihil), yang ditunjang oleh tiga pilar utama, yaitu keberhasilan technical (proses) safety, implementasi safety management system yang berkelanjutan, serta pengelolaan faktor manusia dan organisasi yang baik. Oleh karena itu, manajemen Pertamina wajib melakukan review dan pembenahan secara sistemik terhadap tiga pilar tersebut secara simultan. Pendekatan sistemik itu sebagai bagian dari safety system engineering yaitu upaya untuk melakukan rekayasa pembenahan terhadap sistem keselamatan industri yang terintegrasi.

Guru Besar K3 Fakultas Kesehatan dan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Fatma Lestari, mengatakan Pertamina perlu melakukan lima langkah terkait ledakan kilang Pertamina Dumai. Langkah pertama investigasi terhadap kecelakaan yang terjadi dan analisis rootcauses agar diketahui akar masalah penyebab kejadian. Langkah kedua adalah mengambil lessons learned dari kejadian-kejadian kecelakaan dan sharing kepada publik apa penyebabnya, untuk mencegah kejadian serupa. Selanjutnya ketiga, Pertamina harus mengaudit secara keseluruhan untuk mengetahui gap yang ada. Hasil audit tersebut dilanjutkan dengan tindakan perbaikan dan pencegahan kecelakaan ke depan. Lebih lanjut langkah keempat, adalah melakukan kajian risiko secara mendalam dengan quantitative risk analysis agar diperoleh hasil yang mendalam dan detail. Terakhir, memastikan keandalan sistem dan instalasi yang beroperasi dengan melakukan asset integrity analysis serta safety integrity level.

Search