Rusia akan berusaha untuk menemukan puing-puing pesawat tak berawak atau drone MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat (AS) yang jatuh di laut hitam. Hal itu diumumkan sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev. Patrushev mengakui bahwa dia tidak tahu apakah mungkin untuk mencapai puing-puing UAV AS itu. Namun ia menekankan bahwa penting untuk melakukan upaya untuk menemukan dan mempelajari puing-puing itu. “Orang Amerika terus mengatakan bahwa mereka tidak berpartisipasi dalam permusuhan di Ukraina dan insiden terbaru dengan drone ini adalah konfirmasi lain bahwa (AS) terlibat langsung dalam konflik militer yang sedang berlangsung,” Patrushev menambahkan.
Pernyataan Patrushev muncul setelah Komando Eropa Washington (EUCOM) melaporkan bahwa salah satu drone MQ-9 Reaper-nya dijatuhkan di atas Laut Hitam pada Selasa pagi sebagai akibat dari tindakan tidak aman dan tidak profesional dua jet tempur Su-27 Rusia. Kementerian Pertahanan Rusia membantah klaim bahwa pesawatnya melakukan kontak dengan drone Amerika, tetapi melaporkan bahwa Angkatan Udara telah merekam penerbangan UAV Amerika di atas Laut Hitam menuju perbatasan Rusia dan mengirim dua pencegat untuk menyelidiki. Kementerian Pertahanan Rusia mencatat bahwa pesawat terbang dengan transponder dimatikan dan melanggar batas udara sementara yang ditetapkan di sekitar area operasi militer yang sedang berlangsung di Ukraina.
Koordinator Dewan Keamanan Nasional AS untuk komunikasi strategis John Kirby sejak itu menyatakan bahwa AS mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa puing-puing pesawat tak berawak MQ-9 Reaper tidak jatuh ke tangan orang lain. Namun, dia juga mengakui bahwa dia tidak yakin apakah AS dapat menemukan pesawat tersebut, karena jatuh ke air yang sangat dalam di Laut Hitam.