Kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran di Beijing pekan lalu masih menyisakan sejumlah masalah. Berikut konflik-konflik di Timur Tengah yang dapat berdampak pada perjanjian yang ditengahi Cina itu. Riyadh mengintervensi Yaman sebagai ketua koalisi yang didukung Barat dalam menghadapi gerakan Houthi. Pemulihan hubungan Arab Saudi dan Iran dapat memfasilitasi kesepakatan antara Riyadh dan Houthi. Perang Yaman juga menjadi titik ketegangan antara Arab Saudi dengan pemerintahan Presiden Joe Biden yang sudah menjatuhkan pembatasan senjata ke kerajaan.
Iran memberikan bantuan militer, ekonomi dan diplomatik pada Presiden Bashar al-Assad sejak unjuk rasa tahun 2011. Cina juga melindungi Suriah di PBB dan mempertahankan hubungan ekonomi dan politik dengan Damaskus. Kementerian Luar Negeri Suriah menyambut baik kesepakatan Arab Saudi-Iran sebagai ‘langkah penting’ yang dapat mendorong stabilitas kawasan. Israel yang ingin menormalisasikan hubungan dengan Arab Saudi berada di posisi yang berbeda dengan Iran di Suriah.
Pemulihan hubungan Riyadh-Teheran memberi harapan Lebanon dapat segera lepas dari kelumpuhan. Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri mengatakan ‘membaca’ berita positif itu harusnya memicu politisi Lebanon ‘segera’ memilih presiden. Baghdad menyambut baik pemulihan hubungan Riyadh-Teheran sebagai cara untuk “membalikan halaman.” Warga Irak berharap menurunnya ketegangan di kawasan dapat memungkinkan negara mereka dapat dibangun kembali.