Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama PT Pertamina (Persero) segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mencari solusi pasca-insiden kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Erick menyampaikan harus ada kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Apalagi Erick mengatakan Presiden Joko Widodo mendorong dua opsi terkait hal ini. Pertama, memindahkan Depo Pertamina ke tempat lain, seperti wilayah reklamasi. Sedangkan opsi kedua melakukan relokasi permukiman warga di sekitar Depo Pertamina.
“Kementerian BUMN dan Pertamina segera rapat bersama dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk mendapatkan solusi terbaik bagi semua,” ujar Erick. Erick menyampaikan solusi terbaik harus segera ditemukan agar tidak terjadi kembali kasus serupa di kemudian hari. Erick mengatakan BUMN akan mengkaji dari sektor safety depo BBM karena ini bagian dari obyek vital negara. “Sesuai arahan Presiden kita akan kaji kembali aspek safety semua instalasi Depo BBM agar insiden seperti di Plumpang tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Erick juga mengatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh objek vital nasional (obvitnas) yang dikelola BUMN. Erick menilai perlunya sinkronisasi tata ruang secara bersama terkait obvitnas. “Buffer zone yang ideal menjadi sebuah keharusan bagi setiap aset vital yang dimiliki BUMN. Kita lihat kondisi saat ini, banyak buffer zone Obvitnas, baik yang dikelola BUMN atau bukan, itu sangat tipis dan begitu dekat dengan permukiman penduduk,” sebutnya.