Pertemuan Dewan HAM di Jenewa Tidak Bahas Masalah Palestina

Indonesia angkat suara sebab kurangnya perhatian atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Palestina. Isu ini dibawa Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi pada pertemuan sesi kedua para Menlu atau Foreign Ministers Meeting (FMM) G20 di New Delhi, India, Kamis (2/3/2023). Pertemuan ini mengusung topik ‘Perang Melawan Terorisme, Pemetaan Keterampilan Global, Bantuan Kemanusiaan dan Penanganan Bencana.’ Menlu Retno sampaikan bahwa perang dan konflik selalu membawa kesengsaraan bagi umat manusia, mulai dari Myanmar, Afghanistan, Palestina, hingga Ukraina. Dalam kaitan dengan kemanusiaan, Menlu Retno mengingatkan bahwa sebagian negara telah abai dan mengadopsi standar ganda terhadap masalah kemanusiaan di Palestina. 

“Pada saat pembukaan Pertemuan Dewan HAM di Jenewa beberapa hari lalu, tidak ada satupun pembicara menyinggung masalah Palestina,” kata Retno dalam pernyataannya. Perang di Ukraina  mewarnai perdebatan di pertemuan Dewan HAM yang dianggap sebagai penyebab terjadinya pelanggaran HAM berat selama tahun 2022. Namun tidak ada yang menyinggung soal insiden di Huwara baru-baru ini, padahal kejadian tersebut menunjukkan situasi HAM dan kemanusiaan di Palestina semakin memburuk.

Seolah-olah dunia menutup mata terhadap penderitaan yang menimpa rakyat Palestina. Menlu Retno menegaskan bahwa ketidakadilan ini harus segera diakhiri. Ia menegaskan bahwa setiap anggota G20, baik secara individual maupun kolektif, harus selalu menjadi garda terdepan dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan. “Kemakmuran dan kemaslahatan manusia harus terus menjadi fokus G20,” kata Menlu RI Retno Marsudi.

Search