Ekononi DBS Group Research Radbika Rao memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya di kisaran 5% year on year (yoy), lebih rendah dari capaian tahun 2022 yang sebesar 5,31% yoy. Pelambatan ini dipicu penurunan konsumsi rumah tangga sebagai dampak lanjutan kenaikan harga bahan bakar ininyak (BBM) yang menyundut inflasi. Hal ini menilik peristiwa yang pemah terjadi di Indonesia. Pada tabun 2013 dan 2015 terjadi kenaikan tajam harga BBM dan meroketnya inflasi. Kondisi tersebut juga menyebabkan penurunan konsumsi rumah tangga sekitar enam bulan ke depannya.
Meski capaian inflasi tabun 2022 lak setinggi yang dipeikirakan, tetapi DBS masih melihat adanya kekbawatiran masyarakat akan potensi kenaikan harga barang dan jasa. Terlebih masyarakat pernah mengalami lonjakan pengeluaran di semester 11-2022 akibat kenaikan inflasi. Dengan kondisi ini, mayoritas responden DBS masih meyakini tren inflasi akan berlangsung selama enam bulan ke depan. Meng\badapi kondisi ini, masyarakat akan menambah pengeluaran dengan lebih banyak menabung, sehingga berdampak melambatnya konsumsi rumah tangga.