Amerika Serikat (AS) terus berupaya agar China menghentikan rencana menyuplai material senjata ke Rusia untuk membantu invasi ke Ukraina. Pejabat senior di AS pun meyakini China memperhitungkan hal tersebut, karena sejauh ini belum ada informasi mengenai pelaksanaan pengiriman bantuan ke Rusia itu. Para pejabat AS telah meluncurkan tekanan diplomatik yang luas selama sepekan terakhir untuk mendorong China tidak memberikan bantuan mematikan semacam itu ke Rusia. Sementara itu, China sejauh ini dengan tegas membantah tuduhan itu.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih–pusat pemerintahan AS–Jake Sullivan mengatakan akan ada konsekuensi serius jika China mengirim senjata ke Rusia untuk perang di Ukraina. Dia mengatakan bahwa keputusan membantu Moskow, termasuk memberikan bantuan militer, ada di tangan Beijing sendiri. Sullivan mengungkapkan pejabat AS telah memperingatkan pejabat China dalam forum tertutup tentang akibat yang akan ditanggung jika mengirimkan senjata ke Rusia. Namun, dia tidak menjelaskan lebih jauh tentang pembicaraan tertutup itu.
Sebelumnya, AS dan para sekutunya di pakta pertahanan NATO ramai-ramai memperingatkan China tentang hal itu dalam beberapa hari terakhir. Mereka mengeluarkan pernyataan terbuka tentang keyakinan mereka bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memberikan peralatan mematikan kepada Rusia. Anggota DPR AS dari Partai Republik Michael McCaul, yang mengetuai Komite Urusan Luar Negeri, mengatakan dalam program ABC, This Week, mengatakan intelijen mendeteksi rencana drone termasuk di antara senjata mematikan yang dipertimbangkan China untuk dikirim ke Rusia.