Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengusulkan nama petahana Perry Warjiyo sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia untuk periode 2023-2028. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Ketua Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah melalui keterangan resminya, Rabu (22/2/2023). Sebagaimana diketahui, Perry akan mengakhiri masa jabatannya pada Mei mendatang. Sebelumnya, ada beberapa nama yang diketahui masuk dalam pertimbangan Jokowi untuk dicalonkan sebagai Gubernur BI, diantaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, pencalonan kembali Perry sebagai Gubernur BI untuk periode kedua dapat menjadi sinyal baik bagi perekonomian secara umum. Pasalnya, Perry yang berpeluang besar melanjutkan kepemimpinannya di BI menandakan arah kebijakan bank sentral yang akan cenderung serupa dengan 5 tahun terakhir. “Hal ini kemudian berimplikasi pada predictability yang lebih tinggi pada kebijakan BI, sehingga volatilitas cenderung lebih rendah,” katanya kepada Bisnis, Kamis (23/2/2023). Menurut Josua, tantangan terbesar bagi BI ke depan adalah bagaimana menyeimbangkan kebijakan moneter terkait untuk mendorong stabilitas, juga pemulihan perekonomian domestik. Selain itu, peran penting BI juga termasuk timing isasi suku bunga pasca meredanya risiko inflasi dan stabilnya nilai tukar rupiah.
Oleh karena itu, Josua menambahkan, memang dibutuhkan Gubernur BI yang mampu dalam menakar keseimbangan ekonomi antara inflasi dan pertumbuhan PDB. Said juga menilai bahwa BI memiliki peran yang sangat strategis, terutama dalam melaksanakan tugasnya, memastikan terkendalinya tingkat inflasi dan memastikan stabilitas nilai tukar rupiah.