Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan alasan terdapat 8,4 juta pengangguran di Indonesia per Agustus 2022, meski realisasi investasi pada 2022 mencapai Rp1.207 triliun atau melampaui target Rp1.200 triliun. Ia mengakui jumlah tenaga kerja yang terserap lebih rendah. Pasalnya, investasi saat ini lebih banyak menuju capital intensive (padat modal). Artinya, kata Airlangga, perusahaan membutuhkan biaya modal lebih tinggi ketimbang kebutuhan biaya untuk tenaga kerja. Modal yang dimaksud pun merujuk pada mesin penyokong produksi seperti mesin, perlengkapan dan lainnya.
Oleh karena itu yang didorong pemerintah adalah UMKM dan entrepreneurship. Airlangga menyebut aturan itu mempermudah UMKM dan pengusaha untuk membentuk PT perseorangan. Dalam aturan terdahulu, untuk membentuk PT dibutuhkan modal minimal Rp50 juta, namun kini dengan modal lebih kecil pun bisa dilakukan. Meski demikian, masalah pengangguran bisa diatasi dengan investasi. Tahun ini, pemerintah akan mendorong investasi yang masuk sebesar Rp1.400 triliun.