Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan sekitar 500 warga negara Indonesia (WNI) diperkirakan terdampak gempa yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin pagi, 6 Februari 2023. Menlu Retno juga menyebut sebanyak 123 orang telah dievakuasi pada tahap pertama. “Sebanyak 123 orang telah dievakuasi pada tahap pertama, termasuk dua warga negara Malaysia dan satu warga negara Myanmar,” kata Retno, Senin (13/2/2023), dikutip dari Antara.
Retno juga melaporkan, akibat gempa bumi di Turki, dua WNI meninggal dunia. Dua WNI tersebut diketahui sebagai ibu dan anak. Keduanya telah dimakamkan di Kahramanmaras, Turki, sesuai permintaan keluarga. Kemudian sepuluh orang yang mengalami luka berat, dirawat di rumah sakit. Sementara delapan orang yang terdiri dari lima WNI dan tiga warga negara Filipina, sedang dalam proses evakuasi tahap kedua, ujar Retno. Sejak gempa terjadi, kata Menlu, duta besar RI di Ankara sudah langsung bergerak dan berkomunikasi dengan otoritas Turki. Katanya, Indonesia adalah perwakilan negara asing pertama yang mengevakuasi warganya sendiri. “Indonesia adalah perwakilan asing pertama yang mengevakuasi warganya sendiri di Turki,” kata Retno. Selain itu, KBRI Ankara menyalurkan 189 paket bantuan logistik untuk WNI.
Sedangkan di Suriah, tidak ada WNI yang terdampak gempa. Namun, kata Menlu, tim KBRI Damaskus terus dan akan tetap memantau perkembangan di lapangan. “Dubes RI Damaskus juga terus melakukan koordinasi dengan otoritas Suriah untuk tujuan yang sama, yaitu mendapatkan informasi mengenai bantuan yang diperlukan dan juga mengenai keselamatan para WNI kita,” tutur Retno. Retno memastikan komunikasi tingkat menteri terus dilakukan, khususnya antara menteri luar negeri dan menteri pertahanan Indonesia dengan Turki dan Suriah, guna membahas penanganan pascagempa. “Dan setiap perkembangan terus kami laporkan kepada Bapak Presiden (Joko Widodo),” kata Retno.