Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. bertekad mempertahankan wilayah perairan negaranya di Laut Cina Selatan. Filipina merupakan salah satu negara Asia Tenggara yang terlibat persengketaan klaim di wilayah perairan strategis tersebut. Marcos mengatakan, dia ingin nelayan di negaranya bisa menangkap ikan di daerah penangkapan ikan tradisional mereka, termasuk di wilayah Laut Cina Selatan. Dalam kunjungannya baru-baru ini ke Jepang, Marcos dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan kedua negara. Mereka mengisyaratkan kemungkinan perjanjian pasukan kunjungan. Perjanjian tersebut bakal memudahkan pasukan Jepang dikerahkan ke Filipina untuk keperluan tanggap bencana dan latihan militer.
Cina adalah mitra dagang utama Filipina. Bulan lalu Marcos mengunjungi Beijing dan bertemu Presiden Xi Jinping. Kunjungannya ke Negeri Tirai Bambu menghasilkan janji investasi senilai 22,8 miliar dolar AS. Saat ditanya Nikkei Asia tentang apakah ada kekhawatiran bahwa perjanjian keamanan baru Filipina dengan Jepang dan AS akan menggagalkan investasi Cina, Marcos mengatakan, tak satu pun dari kerja sama pertahanan itu ditujukan terhadap Beijing. Dia mengungkapkan, kepentingan primordial adalah melanjutkan jalur aman di Laut Cina Selatan, di mana perdagangan senilai sekitar 3 triliun dolar terjadi setiap tahun