Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menilai sektor keuangan global tetap rapuh karena bank sentral memulai jalur yang belum dipetakan dengan mengecilkan neraca mereka. Kepala Ekonom dan Direktur Departemen Riset IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, dalam konferensi pers bertajuk “World Economic Outlook Update”, Selasa (31/1), mengatakan penting untuk memantau penumpukan risiko dan mengatasi kerentanan tersebut, terutama di sektor perumahan atau di sektor keuangan nonbank yang kurang diatur.
Emerging market atau ekonomi pasar berkembang, jelasnya, membiarkan mata uang mereka menyesuaikan sebesar mungkin dalam menanggapi kondisi moneter global yang lebih ketat dengan mengintervensi pasar valuta asing (valas) atau manajemen aliran modal, yang sesuai untuk meredakan volatilitas yang berlebihan yang tidak sesuai dengan fundamentalnya. Pasar keuangan menunjukkan kepekaan yang tinggi terhadap berita inflasi, dengan pasar ekuitas naik setelah rilis data inflasi yang lebih rendah baru-baru ini untuk mengantisipasi penurunan suku bunga. Kendati demikian, bank sentral telah mengomunikasikan tekad mereka untuk memperketat kebijakan lebih lanjut.
Dengan puncak inflasi utama Amerika Serikat (AS) dan percepatan kenaikan suku bunga oleh beberapa bank sentral di luar AS, menyebabkan kurs dollar AS telah melemah sejak September 2022, tetapi tetap jauh lebih kuat dari tahun lalu. Sebab itu, kata Pierre, terdapat risiko perubahan harga di pasar keuangan secara tiba-tiba. Pelonggaran dini dalam kondisi keuangan sebagai tanggapan terhadap data inflasi utama yang lebih rendah dapat memperumit kebijakan anti-inflasi dan memerlukan pengetatan moneter tambahan. Untuk alasan yang sama, rilis data inflasi yang tidak menguntungkan dapat memicu perubahan harga aset secara tiba-tiba dan meningkatkan volatilitas di pasar keuangan. Oleh karena itu, Pierre menyarankan untuk memastikan stabilitas sektor keuangan, alat makroprudensial dapat digunakan untuk mengatasi peningkatan kerentanan sektor keuangan. Namun, langkah tersebut bergantung pada keadaan negara tersebut.