Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih melanjutkan langkahnya untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada Februari 2023, meneruskan keputusan pada Januari. Pada Januari 2023, BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps. Keputusan kenaikan suku bunga merupakan langkah lanjutan untuk secara front loaded, pre-emptive, dan forward looking, memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi, dan inflasi ke depan.
Senior Economist DBS Group Research Radhika Rao memperkirakan Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada Februari 2023 menjadi 6 persen. Kebijakan itu dilakukan menyusul kenaikan 25 bps pada bulan sebelumnya. Kondisi likuiditas di dalam negeri kemungkinan tetap kondusif untuk BI mempertahankan sikap pro-pertumbuhan. Radhika menyampaikan bahwa pembuat kebijakan Indonesia mendapatkan kepercayaan diri karena inflasi domestik yang telah mencapai puncaknya. Kondisi itu terjadi bersamaan dengan meredanya gejolak di pasar keuangan global karena kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) yang lebih kecil. Tingkat inflasi Indonesia pada Desember 2022 tercatat sebesar 5,5 persen secara tahunan, melewati target BI sebesar 2 persen hingga 4 persen. Sementara itu, inflasi inti terjaga sebesar 3,36 persen secara tahunan.