Pemerintah Rusia menyoroti keputusan Amerika Serikat (AS) dan rencana negara Eropa mengirim bantuan tank ke Ukraina. Moskow menilai, hal itu menjadi bukti keterlibatan langsung AS dan Eropa dalam konflik di Ukraina. “Ada pernyataan konstan dari ibu kota Eropa dan Washington bahwa pengiriman berbagai sistem senjata ke Ukraina, termasuk tank, sama sekali tidak menandakan keterlibatan negara-negara ini atau aliansi dalam permusuhan di Ukraina. Kami sangat tidak setuju dengan ini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Kamis (26/1/2023).
Pada Rabu (25/1/2023) lalu, AS membatalkan keputusannya untuk tidak mengirim tank tempur M1 Abrams ke Ukraina. Washington memutuskan akan mengirim 31 tank tersebut untuk Kiev. Presiden AS Joe Biden mengatakan, tank-tank tersebut tidak menimbulkan ancaman ofensif terhadap Rusia. AS mengirim 31 tank karena jumlah itu yang dibutuhkan untuk membentuk satu batalion tank Ukraina.
Selain AS, Jerman pun telah mengumumkan rencana menyediakan tank berat untuk Ukraina. Setelah mengamankan tank, Ukraina akan mendorong Barat untuk menyediakan jet tempur generasi keempat seperti F-16 milik AS. Yuriy Sak mengungkapkan, pasokan jet tempur itu dibutuhkan negaranya untuk misi pencegatan dan menyerang posisi Rusia.