Inggris mengatakan pada Selasa (3/1/2023) waktu setempat bahwa pihaknya berkomitmen memimpin gugus tugas gabungan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada 2024. Pernyataan ini menepis laporan Table Media di Berlin bahwa penundaan Inggris mendorong kementerian pertahanan Jerman memperpanjang kepemimpinannya usai 2023. Inggris adalah negara berikutnya yang akan memimpin Satuan Tugas Gabungan Kesiapan Sangat Tinggi NATO (VJTF) setelah Jerman.
Prancis menyerahkan komando VJTF ke Bundeswehr Jerman minggu ini selama 12 bulan. Jerman menyediakan hingga 2.700 tentara sebagai negara pemimpin. VJTF dibuat setelah Rusia secara sepihak mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014. Gugus ini dikerahkan untuk pertama kalinya untuk pertahanan kolektif setelah Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari.
Posisi kepemimpinan dirotasi di antara anggota untuk berbagi beban yang ditempatkan pada militer. Selain itu ada brigade terikat dengan VJTF selama tiga tahun untuk membantu fase stand-up, stand-by dan stand-down, yang berarti mereka tidak tersedia untuk misi lain atau kewajiban internasional.