Moody’s Analytics memproyeksi perlambatan ekonomi terjadi pada 2023. Lembaga tersebut melihat pertumbuhan ekonomi nyaris terhenti tetapi resesi dapat dihindari. “Dalam hampir semua skenario, ekonomi akan mengalami tahun yang sulit pada 2023,” ungkap kepala ekonom Moody’s Analytics Mark Zandi dikutip dari CNN Business, Rabu (4/1).
Meski begitu, ia menilai resesi akan bisa dihindari karena level inflasi cukup moderat dan fundamental ekonomi tetap sehat. Ia juga mengatakan pada tahun ini pengangguran mungkin akan meningkat, tapi jumlahnya tidak akan melonjak tajam.
Moody’s memperkirakan pengangguran akan meningkat hingga 4,2 persen pada akhir 2023. Adapun level pengangguran saat ini masih di 3,7 persen. Selain itu, lembaga tersebut juga mengatakan pada tahun ini beberapa hal akan terjadi, seperti inflasi mereda, upah riil memanas, harga gas anjlok, dan The Fed berhenti menaikkan suku bunga acuan. Selain meredanya inflasi, Zandi menyatakan kemampuan konsumen untuk menghadapi badai di 2023 tetap kuat.