Jepang mengerahkan jet tempur, pesawat, dan kapal perang selama dua minggu terakhir untuk mengawasi kapal induk Liaoning dan lima kapal perang China yang bermanuver di perairan Pasifik. Menurut catatan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Jepang, pesawat bersayap tetap dan helikopter lepas landas dan melakukan pendaratan di kapal induk. Kemenhan mencatat lebih dari 300 pesawat dan jet lepas landas serta mendarat di kapal induk Liaoning.
Selama berhari-hari Kemenhan Jepang memantau operasi usai kapal angkatan Laut China berlayar di dekat pulau Okinawa dan Miyakojima menuju perairan Pasifik Barat. Kapal-kapal ini berangkat dari Laut Timur China pada 16 Desember. Tindakan militer China di Laut China Timur bukan kali pertama. Pada pekan ketiga di Desember, Beijing mengumumkan menggelar latihan bersama dengan Rusia. Latihan gabungan itu berlangsung pada 21 hingga 27 Desember.
Menurut Rusia, latihan militer tersebut untuk memperkuat kerja sama Angkatan Laut Beijing dan Moskow dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Pasifik. Aktivitas militer terbaru China berlangsung usai Jepang mengumumkan akan meningkatkan hingga dua kali lipat jumlah anggaran pertahanan dalam lima tahun ke depan. Langkah itu sebagai upaya Tokyo mencegah China menguasai perairan tersebut termasuk klaim terhadap Taiwan.