Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengungkap realisasi program kredit usaha rakyat (KUR) klaster Rp4,8 triliun atau 96,7 persen dari target Rp4,9 triliun. Realisasi Rp4,8 triliun tersebut didistribusikan kepada 1,39 juta debitur. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengungkapkan KUR Klaster ini mampu mendorong UMKM untuk bermitra dengan usaha besar sehingga mampu menjadi bagian dari rantai pasok industri. Selain KUR klaster, realisasi KUR secara umum mencapai Rp360 triliun per Desember 2022 dan diberikan kepada lebih dari 7,27 juta debitur.
Pihaknya mengaku telah mempercepat realisasi KUR dengan mensinergikan pembiayaan melalui skema KUR Klaster dan dana bergulir koperasi. Secara rinci, nilai penyaluran KUR selama 2022 berdasarkan jenis yaitu KUR Super Mikro sebesar Rp6,10 triliun atau 1,75 persen, KUR Mikro sebesar Rp231 triliun atau 66,29 persen. KUR Kecil sebesar Rp111,34 triliun atau 31,95 persen, dan KUR Penempatan PMI sebesar Rp26,06 triliun atau 0,0075 persen.
Pemerintah memasang target penyaluran KUR pada 2023 sebesar Rp460 triliun dan Rp585 triliun pada 2024. Menurut Teten, dalam tujuh tahun terakhir, volume KUR terus bertambah nilainya sehingga dapat menopang pembiayaan UMKM, dan total yang tersalur hampir mencapai Rp1.300 triliun.