Pemerintah Jepang menyelidiki laporan yang menyebutkan China telah mendirikan kantor polisi rahasia di “Negeri Sakura”. Sebelumnya, kelompok hak asasi Safeguard Defenders menerbitkan dua laporan sejak September yang menyatakan bahwa otoritas China mendirikan 102 kantor polisi di luar negeri di 53 negara, termasuk Jepang. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno menuturkan, Jepang telah memberi tahu pihak berwenang China bahwa aktivitas apa pun yang melanggar kedaulatan Jepang akan tidak dapat diterima. Laporan Safeguard Defenders menuduh bahwa kepolisian China menggunakan kantor polisi rahasia untuk menargetkan warga negara China yang tinggal di luar negeri.
Kantor polisi rahasia tersebut juga berfungsi untuk menekan beberapa orang China pulang kampung untuk menghadapi tuntutan pidana. China membantah laporan Safeguard Defenders. Pada Kamis, Kementerian Luar Negeri China membantah bahwa kantor polisi semacam itu ada. Beijing mengatakan, yang ada hanyalah fasilitas-fasilitas yang dikelola sukarelawan untuk membantu warganya memperbarui dokumen dan menawarkan layanan lain yang terganggu selama pandemi Covid-19. Pihak berwenang Korea Selatan juga sedang menyelidiki dugaan kegiatan serupa. “Kami sedang berkomunikasi dengan negara terkait untuk memastikan kegiatan lembaga asing di negara kami mematuhi hukum domestik dan norma internasional kami,” kata juru bicara tersebut.