Institute for Essential Services Reform (IESR) menyebut sektor ketenagalistrikan menyumbang 40 persen dari emisi gas rumah kaca di Indonesia. Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mengatakan saat ini, total emisi dari sektor energi mencapai 600 juta ton.
Selain sektor energi, sektor lain yang menyumbang emisi gas rumah kaca adalah transportasi sebanyak 25 persen, industri 20 persen, bangunan atau konstruksi 5 persen, dan sektor lainnya 10 persen. Maka upaya untuk mencapai net zero emission pada 2060 harus dilakukan dengan melakukan transisi di seluruh pasokan energi.
Untuk mengurangi emisi di sektor ketenagalistrikan dan sektor lainnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama, memanfaatkan sebesar-besarnya potensi energi terbarukan yang dimiliki untuk sektor listrik, transportasi, industri, dan lainnya. Kedua, mengubah sektor ketenagalistrikan dengan menurunkan fossil fuel pada PLTU secara bertahap. Ketiga, melakukan elektrifikasi pada sektor transportasi dan industri. Keempat, pemanfaatan hidrogen untuk industri.