Korut Balas Latihan Militer AS-Korsel, Luncurkan 82 Artileri 8 Jam

Korea Utara menembakkan 82 peluru artileri selama 8 jam 30 menit ke perairan dekat Korea Selatan sebagai respons latihan militer gabungan hari kedua antara negara itu dan Amerika Serikat, Selasa (6/12). Juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korut (KPA) menyatakan sub-unit artileri di front timur menembak puluhan roket atas instruksi Staf Umum. Menurut militer Pyongyang, musuh dengan sengaja menembakkan puluhan peluru ke dekat pangkalan KPA.

Pihak musuh, lanjutnya, akan menyalahkan Korut dan mengeluarkan pernyataan yang menyebut tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap “Perjanjian Militer Utara-Selatan 19 September”. Korut kemudian memperingatkan AS dan Korsel untuk segera menghentikan aksi militer di area dekat garis depan KPA. “Sederhananya, perlawanan militer kita terhadap tindakan provokatif musuh yang terus berlanjut akan lebih ofensif seiring berjalannya waktu,” demikian menurut militer.

Sementara itu, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mendeteksi Pyongyang menembakkan sekitar 90 peluru artileri dari kota pesisir timur Kosong sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat. Ia juga melaporkan 10 peluru lain meluncur dari kota dekat Kumkang sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Pada Senin, Korut juga dilaporkan meluncurkan 130 roket ke laut lepas pantai timur. Beberapa artileri ini mendarat di zona penyangga dekat perbatasan laut kedua negara. Peluncuran roket Korut muncul saat Seoul dan Washington menggelar latihan militer bersama. Bagi Pyongyang tindakan ini sebagai upaya menginvasi negaranya. Sementara AS dan Korsel menyatakan latihan itu untuk mencegah ancaman nuklir Pyongyang.

Search