Selain memindahkan beras dari wilayah surplus ke daerah defisit, pemerintah mengalihkan heras komersial yang dikelola Perum Bulog menjadi cadangan beras pemerintah atau CBP. Penguatan CBP dinilai perlu untuk meningkatkan stok CBP serta mengintervensi harga di pasar. Strategi itu dipaparkan dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR, Rabu (7/12/2022). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso hadir dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi IV DPR Sudin tersebut.
Per 6 Desember 2022, stok beras yang dikelola Bulog mencapai 494. 202 ton. Sebanyak 295. 337 ton di antaranya merupakan CBP, sedangkan 198. 865 ton lainnya merupakan beras komersial. Stok CBP jauh berkurang ketimbang data 14 Oktober yang 693. 812 ton. Sepanjang November-Desember 2022, kata Arief, kebutuhan beras nasional diperkirakan 5 juta ton. Namun, produksi (heras) di bawah angka itu (kebutuhan). Selisihnya berkisar 2 juta ton. Oleh sebab itu, saat ini terjadi perebutan gabah hingga beras. Intervensi pemerintah dibutuhkan sampai panen raya tiba, ujarnya.