Ekonomi Indonesia diyakini mampu tumbuh di kisaran 5% pada 2023. Bahkan, perekonomian Tanah Air diperkirakan mampu tumbuh hingga 5,65% jika dibarengi upaya keras dari pemerintah untuk mendorong perekonomian. Hal itu ditegaskan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo. Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menjelaskan, dalam perhitungan pelaku usaha ekonomi tahun ini diproyeksi tumbuh di kisaran 5,3%-5,45%. Sementara pada 2023 diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,15%-5,65%. “Range seperti ini (pertumbuhan di 2023) karena kami memandang uncertainty (ketidakpastian) masih sangat tinggi,” ujarnya dalam seminar Indef, Senin (5/12/2022).
Menurut Haryadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% merupakan keniscayaan. Oleh sebab itu, Apindo pun meyakini Indonesia tak masuk resesi di tahun depan, namun mampu tetap tumbuh setidaknya di 5%. “Kami yakin di atas 5 itu pasti. Guyonan di Apindo itu, tidur saja 5% sudah di tangan. Tapi kalau pakai kerja keras harusnya lebih baik karena memang ada faktor global yang memang perlu kita antisipasi,” jelas Haryadi.
Maka dalam upaya mendorong ekonomi RI di tengah pelemahan permintaan global adalah dengan memperkuat permintaan dari domestik. Diakuinya, tekanan ekonomi global memang terasa ke ekonomi domestik, namun seiring konsumsi dalam negeri terjaga maka dipastikan ekonomi RI akan tetap mengalami pertumbuhan positif. “Tekanan terhadap Indonesia memang cukup besar, tapi poinnya adalah yang jelas Indonesia resesi itu, pasti enggak mungkin. Perkiraan kami di bawah 5% itu enggak mungkin. Pasti kita akan tetap tumbuh positif,” pungkas Hariyadi.