Gaduhnya Panggung Politik karena Jokowi: Ganjar-Emil Pamer Foto Penampilan Baru, PDI-P Lempar Kecurigaan

Panggung politik gaduh pascapidato Presiden Joko Widodo pada acara temu relawan Jokowi (26/11). Dalam pidatonya, Jokowi mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam memilih pemimpin. Jokowi juga sempat menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang menurutnya betul-betul memikirkan rakyat, yang bisa dilihat dari fisiknya, antara lain, raut mukanya berkerut serta rambutnya putih. Pernyataan soal “pemimpin berambut putih” inilah yang akhirnya banyak diperbincangkan. Presiden disinyalir tengah mengirim kode dukungan ke calon penerusnya kelak. Dukungan itu disebut-sebut dikirim buat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kandidat capres yang dikenal berambut putih.

Sehari setelah pernyataan Jokowi itu, tiba-tiba saja Ganjar mengunggah foto penampilan baru lewat akun Instagram miliknya, @ganjar_pranowo. Dalam foto tersebut, tampak Gubernur Jawa Tengah dua periode itu memamerkan potongan rambut pendek berwarna hitam. Padahal, selama ini Ganjar identik dengan rambut warna putihnya. Tak mau kalah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengunggah foto rambutnya berwarna putih sambil memakai kacamata hitam. Dalam captionnya, Ridwan Kamil mengatakan bahwa istrinya yang meminta dia mengganti gaya rambut. Sementara, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga digadang-gadang menjadi capres, Prabowo Subianto, ikut-ikutan memamerkan rambut putihnya saat dimintai keterangan oleh awak media. Pada pelipis bagian kanannya terlihat ada sedikit rambut berwarna putih di sebelah pinggir.

Terkait ramainya spekulasi yang beredar, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengatakan, Jokowi tidak sedang mempromosikan siapa pun lewat pernyataannya soal “pemimpin berambut putih”. Menurut Said, ciri-ciri yang disebutkan Jokowi masih terlalu umum sehingga tak bisa diasosiasikan ke sosok tertentu. Di internal PDI-P, kewenangan menentukan capres ada di tangan ketua umum, Megawati Soekarnoputri. Bahkan, Jokowi diajukan menjadi presiden pun saat itu juga berdasarkan keputusan Megawati.

Search