Kementerian Pertanian buka suara alasan Bulog kesulitan menyerap beras langsung dari petani. Padahal, saat ini ada 1,8 juta ton beras yang siap diserap. Direktur Serealia Kementerian Pertanian Ismail Wahab menjelaskan perbedaan harga yang ditawarkan Bulog dengan harga pasar cukup berbeda. Oleh sebab itu, sejumlah pengepul lebih memilih untuk menjual beras langsung pada konsumen. Rata-rata penggilingan memberikan harga Rp10.300, tapi Bulog menyampaikan hanya menerima Rp9.700.
Ismail menjelaskan kenaikan harga pada masa panen kali ini juga disebabkan pasokan yang lebih rendah dari masa panen sebelumnya. Menurutnya, stok beras selama Oktober hingga Desember selalu lebih sedikit dari periode sebelumnya. Pola ini pun terjadi setiap tahun. Terlebih menurut Ismail, setelah ada kenaikan harga BBM, para pekerja di sektor pertanian menuntut kenaikan upah hingga Rp20-25 ribu per hari. Selain itu, adanya sentimen negatif yang timbul di kalangan petani karena ketidakmampuan Bulog untuk menyerap beras dengan harga pasar.