Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap pasokan beras nasional sebanyak 8,05 juta ton masih cukup hingga akhir tahun. Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Ismail Wahab menjelaskan pasokan tersebut tersebar di rumah tangga, penggilingan, hotel restoran dan kafe (horeka), pedagang dan bulog. Ismail mengakui pasokan yang dimiliki tahun ini memang menurun dibanding 2021 dengan periode yang sama. Data BPS juga mengungkapkan stok cadangan beras nasional periode April juga lebih tinggi dan mencapai 10,15 juta ton. Ismail mengungkapkan saat ini masih terdapat potensi gabah kering panen (GKP) hingga 62,77 kuintal per hektar dan gabah kering giling (GKG) kuintal per hektar. Kabiro Humas Kementan Kuntoro Boga menyebut cadangan 8,05 juta ton beras nasional masih cukup hingga akhir tahun. Ada sedikit pola tanam yang bergeser karena curah hujan lebih cepat, tapi kami melihat tidak ada yang tidak normal selain pergeseran pola tanam agak mundur.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) memastikan pasokan beras nasional yang dikuasai pemerintah aman untuk enam bulan ke depan. Bahkan, beras bisa digelontorkan kapan saja melalui operasi pasar, sebagai upaya mempertahankan stabilitas harga pangan. Padahal sebelumnya, dua hari lalu, (16/11), Buwas menyarankan pemenuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri atau impor. Bahkan, impor harus segera dilakukan. Buwas menjelaskan jumlah stok yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 625 ribu ton beras di dalam negeri. Bulog juga sudah melakukan kerja sama dengan mancanegara dengan menyimpan stok sebanyak 500 ribu ton beras yang berada di luar negeri. Total stok yang kami punya sekarang sudah hampir 1,2 juta ton yang tersimpan di gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia ditambah stok beras hasil kerjasama di luar negeri.