Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) memulai salah satu latihan udara militer gabungan terbesar pada Senin (31/10/2022). Ratusan pesawat tempur dari kedua negara melakukan serangan tiruan 24 jam sehari selama lebih dari sepekan. Latihan udara gabungan ini dijuluki Vigilant Storm yang akan berlangsung hingga Jumat mendatang. Vigilant Storm akan mencakup varian pesawat tempur siluman F-35 dari AS dan Korsel. “Latihan gabungan pesawat tempur akan mengerahkan 240 pesawat tempur yang melakukan sekitar 1.600 serangan mendadak,” kata Angkatan Udara AS dalam sebuah pernyataan pekan lalu.
Pada Jumat pekan lalu pasukan Korsel menyelesaikan latihan lapangan Hoguk 22 selama 12 hari. Latihan itu menampilkan pendaratan amfibi tiruan dan penyeberangan sungai, termasuk beberapa latihan dengan pasukan AS. Sementara itu, Korea Utara (Korut) mengecam latihan bersama tersebut. Pyongyang menilai latihan itu bertujuan untuk invasi dan bukti kebijakan bermusuhan oleh Washington dan Seoul. Sebagai bentuk protes Korut meluncurkan rudal, melakukan latihan udara hingga menembakkan artileri ke laut. AS dan Korsel mengeklaim latihan keduanya diperlukan untuk perisai dalam potensi ancaman Korut.