Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa kepindahan ibu kota negara (IKN) ke nusantara bukan sekadar perpindahan gedung kementerian atau istana negara. Ia menilai IKN Nusantara atau ibu kota baru akan menghadirkan pembangunan yang Indonesia sentris. Bukan jawa sentris seperti yang selama ini terjadi.
IKN Nusantara, sambung Jokowi, juga dimaksudkan untuk memberikan keadilan ekonomi, kesetaraan pembangunan dan pemerataan pembangunan yang selama ini belum tercapai. Apalagi, IKN Nusantara, kata Jokowi, dibangun sebagai kota pintar masa depan yang berbasis hutan dan alam. Ini yang membedakan IKN Nusantara dengan ibu kota negara lain. Jokowi merinci 70 persen area di IKN Nusantara adalah area hijau. Kemudian, 80 persen sumber energinya nanti akan berasal dari energi terbarukan. “Mobil di sana harus mobil listrik. Kemudian 80 persen transportasinya autonomous vehicle tanpa awak dan sopir. Yang kita hargai adalah pejalan kaki, juga yang senang naik sepeda,” kata Jokowi. “Smart living. Smart city. Layanan masyarakat lewat teknologi. Akta lahir, akta nikah pakai HP, paperless. Ini yang ingin kita bangun. Jadi, masa depan Indonesia,” terang dia.