Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp15. 361 pada Kamis sore (13/10/2022). Sebelumnya pada Rabu (12/10/2022) sore, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.356. Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah diprediksi masih akan terus berlanjut hingga akhir pekan ini. Pelemahan rupiah dikarenakan pasar masih menyoroti sejumlah faktor eksternal dan internal.
Untuk faktor eksternal, indeks dolar mengalami penguatan terhadap mata uang lainnya dan kian mendekat dengan rekor 20 tahun terakhir. Kemudian, menguatnya indeks dolar diwarnai dengan adanya sentimen jelang data inflasi indeks harga konsumen AS yang mendekati level tertinggi dalam 40 tahun. Pertemuan bank sentral AS atau The Fed diprediksi akan menyetujui lebih banyak pengetatan moneter. Salah satunya dengan menaikkan suku bunga, sebagai cara untuk menekan inflasi. Dengan demikian, investor memposisikan diri untuk isyarat yang lebih hawkish dari Federal Reserve menjelang data utama yang diharapkan menunjukkan inflasi IHK AS tetap mendekati level tertinggi 40 tahun,” ucap Ibrahim.
Sementara untuk faktor internal, Pemerintah Indonesia menanggapi pernyataan IMF dan Bank Dunia yang memberikan isyarat bahwa ekonomi tahun depan akan terjadi kontraksi, seiring kondisi ekonomi global yang penuh dengan ketidakpastian. Merespon sinyal tersebut, Presiden Joko Widodo sebagai kepala negara dan kepala Pemerintah meminta seluruh pihak tetap optimistis dalam menatap masa depan. Ibrahim memperkirakan, fluktuasi rupiah bakal berada di rentang Rp15. 340 hingga Rp15.400.