Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 2,3 investor baru sepanjang 2022. Sehingga total per 11 Oktober sudah ada 9,8 juta Single Investor Identification (SID). Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan dari total investor yang tercatat di BEI, sebanyak 4,3 juta merupakan investor saham. Selain itu jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI juga meningkat menjadi 810 perusahaan tercatat dengan penambahan baru sebanyak 44 perusahaan).
Iman menambahkan bahwa seiring dengan pemulihan ekonomi dalam negeri, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 6,51 persen secara year to date sepanjang 2022. IHSG bahkan sempat menyentuh posisi all time high pada 13 September lalu yakni di level 7.318. Ia mengatakan kinerja IHSG tersebut menjadi kabar menggembirakan di tengah sebagian besar bursa saham dunia menunjukkan kinerja negatif. Indonesia juga disebut masih menjadi salah satu tujuan investasi yang menarik di mata investor dunia. Per akhir September 2022, net buying asing yang dicatatkan di pasar saham meningkat dan mencapai Rp69,5 triliun atau naik hampir dua kali lipat dibandingkan akhir 2021. Sebelumnya, BEI mencatat jumlah investor di pasar modal menembus 9,11 juta orang hingga Juni 2022.
Namun, Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan mengatakan dari jumlah tersebut, investor yang aktif berkisar lebih dari empat juta orang. Adapun jumlah investor yang aktif per hari mencapai 200 ribu orang. Verdi juga mengungkapkan dari segi demografi, mayoritas investor adalah kaum milenial. Ia mengatakan jumlah investor dengan usia di bawah 30 tahun mencapai 59,72 persen. Kemudian, usia 31 sampai 40 tahun mencapai 21,92 persen, usia 41 sampai 50 tahun mencapai 10,53 persen, dan usia 51 sampai 60 tahun mencapai 5,08 persen. Sementara, investor dengan usia di atas 60 tahun hanya mencapai 2,75 persen. Verdi juga mengungkapkan mayoritas investor adalah pegawai dengan jumlah 32,62 persen. Di posisi kedua adalah pelajar, yakni 27,83 persen. Sisanya adalah pengusaha, ibu rumah tangga, dan profesi lainnya.