Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, sepakat dengan pernyataan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva yang mengatakan prospek ekonomi global gelap akibat meningkatnya risiko resesi dan ketidakstabilan keuangan. Hal tersebut, menurut dia, terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sudah tersalip oleh Filipina dan Vietnam. Pertumbuhan ekonomi kuartal satu 2022 di Vietnam 5,1 persen dan kuartal dua 7,7 persen. Sedangkan Filipina kuartal dua 2022 pertumbuhan ekonominya 7,4 persen.Rese
Sementara BPS mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal dua 2022 mencapai 5,44 persen. Angka ini didapat dari kenaikan nilai produk domestik bruto atas dasar harga konstan (PDB ADHK) Indonesia pada triwulan tersebut dibandingkan perolehan pada triwulan yang sama tahun lalu.
Menurut Bhima, kondisi saat ini menjadi ancaman serius bukan hanya perbandingan dengan negara lain secara umum atau negara G20. Namun, justru yang menjadi ancaman serius adalah perbandingan di kawasan ASEAN karena relokasi industri itu mengincar negara dengan pertumbuhan yang solid.