Miliarder Elon Musk membuat kontroversi lewat kicauannya di media sosial. Ia menyampaikan saran untuk mengakhiri konflik Taiwan dan Tiongkok. Namun, sarannya itu membuat Taiwan marah. Pasalnya, Musk menyarankan Taiwan agar tunduk saja kepada Tiongkok dan menjadi bagian dari wilayahnya. Bos SpaceX itu menyebutkan konflik Taiwan dan Tiongkok dapat diselesaikan dengan menyerahkan sebagian kendali Taiwan ke Beijing. “Rekomendasi saya, mencari tahu zona administrasi khusus seperti apa yang cocok untuk Taiwan. Mungkin tidak semua orang senang akan hal ini,” kata Elon Musk.
Pernyataan Elon Musk tersebut langsung mendapatkan kecaman dari anggota parlemen senior Taiwan, Wang Ting Yu. Lewat laman Facebook-nya, Wang mengecam komentar dan solusi yang diungkap oleh Musk terkait konflik Taiwan-Tiongkok. Ia tak terima dengan usul Musk. “Mengapa mengabaikan kebebasan demokratis, kedaulatan, dan cara hidup dari 23 juta orang Taiwan?” tulis Wang Ting Yu. Elon Musk yang telah lama mengambil sikap yang lebih lembut terhadap pemerintah Tiongkok daripada AS. “Saya pikir mungkin, pada kenyataannya, bahwa Taiwan dapat memiliki pengaturan yang lebih lunak daripada Hongkong,” katanya.
Elon Musk memiliki dua pabrik besar Tesla di AS yakni di Nevada dan New York. Dua pabrik besar di luar negeri yakni di Shanghai (Tiongkok) dan Berlin (Jerman). Pabrik Shanghai menyumbang sekitar setengah dari pengiriman global Tesla tahun lalu. Musk menilai konflik atas Taiwan tidak dapat dihindari dan memperingatkan dampak potensialnya tidak hanya pada Tesla, tetapi juga pada pembuat iPhone yakni Apple Inc dan ekonomi yang lebih luas. Sekitar 30 perusahaan dalam rantai pasokan Apple memiliki pabrik di Shanghai.