Pada Pertemuan Menteri Pertanian G20, Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa atau FAO, QU Dongyu memperingatkan implikasi berbahaya (konflik perlambatan dan penurunan) dari melonjaknya harga makanan dan pupuk yang menjadi pendorong utama krisis pangan. Ia pun menggaungkan pentingnya mencapai perdamaian, mengatasi krisis iklim, dan meningkatkan ketahanan di berbagai tempat.
Selaku Direktur Jenderal FAO, Qu juga menggarisbawahi pembahasan sesi khusus G20 mengenai bagaimana pertanian digital dapat mendorong kewirausahaan pertanian yang inovatif. Selain itu, juga dapat meningkatkan mata pencaharian petani dan warga di daerah pedesaan.
Teknologi digital juga dapat dihadirkan sehingga meningkatkan efisiensi, memfasilitasi inovasi, dan menciptakan pasar pangan, pertanian, serta perdagangan yang lebih efisien dan inklusif. Qu juga menyebut bahwa platform Geospasial Hand-in-Hand FAO sebagai kontribusi yang dapat membantu meningkatkan penargetan investasi dan memastikan sumber daya dialokasikan secara tepat sehingga berdampak luas.
Selain itu, inisiatif 1.000 Desa Digital FAO yang menunjukkan bagaimana e-commerce dan teknologi digital lainnya dapat meningkatkan mata pencaharian perdesaan juga menjadi sorotan Qu.