Ukraina mengklaim menerima banyak permintaan bantuan dari pasukan cadangan Rusia yang baru dikirim untuk berperang dan sudah ingin menyerah. Rusia memang telah memobilisasi pasukan cadanganya (komcad), termasuk mewajibkan warganya yang memenuhi syarat wajib militer untuk membantu invasi, menyusul kemunduran invasinya di Ukraina. Juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina, Andrii Yusov, mengungkapkan saluran telepon hotline kementeriannya menerima banyak telepon dari warga Rusia yang telah dikirim ke negaranya untuk berperang. Mereka, kata Yusov, bertanya bagaimana cara menyerah ke lantaran ogah ikut berperang.
Berbagai elemen masyarakat Rusia mulai dari pemuda sampai pejabat senior di parlemen Rusia mengeluhkan hingga mengecam mobilisasi pasukan cadangan parsial suruhan Presiden Vladimir Putin tersebut. Menurut sebagian pihak, Putin memerintahkan mobilisasi penuh bukan parsial lantaran sejumlah laporan menyebut Rusia sampai “memaksa” warga diluar usia maksimal tetap ikut wajib militer. Meski Kremlin mengumumkan hanya akan memanggil pria yang memiliki pengalaman militer, aktivis menemukan banyak pria di umur 50 tahunan tetap menerima povestka.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengumumkan negaranya bakal memberikan 300 ribu draft panggilan, khususnya kepada orang yang memiliki pengalaman militer. Namun, angka pasti jumlah pasukan cadangan yang akan dimobilisasi masih rahasia. Media independen Rusia, Novaya Gazeta, melaporkan bahwa seorang sumber kepresidenan mengatakan Rusia mencoba memanggil lebih dari 1 juta orang ke militer. Sementara itu, Artem Krieger, seorang jurnalis dari media Sota Vision mengungkapkan bahwa semua pria mendapatkan draft panggilan. “Seluruh pria, semua orang, diberikan draft panggilan,” kata Krieger. Itu termasuk orang-orang yang tak pernah bekerja di dalam militer, katanya.