Ekonom dunia meminta bank sentral global berkoordinasi meninjau dampak kenaikan bunga secara serentak terhadap ekonomi. Upaya bank sentral di banyak negara yang secara serentak mengerek bunga acuan demi menekan inflasi bisa merugikan perekonomian global. Kecenderungan bank sentral mengerek bunga acuan dikhawatirkan masih berlanjut. Idealnya, antar bank sentral di berbagai negara duduk bersama untuk merumuskan kebijakan moneter yang tepat untuk mendukung pemulihan ekonomi global. Sejauh ini, masing-masing bank sentral masih fokus secara individu dalam merespons kondisi inflasi di negara masing-masing. Padahal, tindakan bank sentral melemahkan permintaan global yang merupakan salah satu pendorong inflasi di negara lain.
Jika setiap bank sentral melakukan pengetatan berlebih, perekonomian global mungkin akan turun signifikan. Apalagi kini kebijakan satu negara berdampak ke negara lain. Salah satu studi The Fed menemukan fakta, stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) meningkatkan inflasi di Kanada dan Inggris. Tak heran, Bank Dunia memberikan peringatan bahwa kenaikan suku bunga di seluruh dunia dapat memicu resesi ekonomi global pada tahun 2023. Jika suku bunga naik, yang terancam adalah negara berkembang. Padahal, di sisi lain, dalam beberapa tahun terakhir harga produk manufaktur di seluruh dunia melambung akibat gangguan pada rantai pasokan. Berbagai persoalan inilah yang mengerek inflasi dunia.