Direktur Center of Econonmics and Laws Studies (CELIOS), Bhima Yudistira mengatakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memiliki peran penting dalam menahan laju inflasi volatile food (bahan pangan bergejolak). Peran tersebut dapat dilaksanakan melalui koordinasi pasokan antardaerah, menyusun neraca pangan per kabupaten yang real time, bahkan jika perlu di level desa, hingga mendorong kembali pemanfaatan lumbung pangan desa.
Bhima mengatakan peran tersebut akan melengkapi subsidi angkutan pangan, dengan catatan subsidi angkutan dapat mengintervensi di titik distribusi yang tepat dengan pengawasan ketat, sehingga harga di tangan konsumen bisa lebih terjangkau. Subsidi angkutan pangan juga bisa efektif apabila rantai distribusi pangan lebih pendek. Di sisi lain, tambah Bhima, program yang digulirkan pemerintah yakni dana insentif daerah (DID) turut memiliki andil dalam menurunkan harga pangan. Bhima menyebut terdapat beberapa prasyarat yang perlu dipenuhi yaitu secara teknis bagaimana dinas di tingkat pemerintah daerah mempersiapkan rencana program, SDM yang fokus untuk mengatasi masalah inflasi, data pangan, pelaku pertanian termasuk distributor pangan yang berintegritas, dan kehadiran BUMD sebagai garda terdepan untuk memangkas distribusi pangan. Kalau prasyarat tadi dipenuhi, DID bisa lebih efektif mengurangi tekanan harga pangan.
Presiden Jokowi sudah memerintahkan seluruh jajaran pemerintah daerah baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi untuk bekerja sama dengan TPID guna menekan laju inflasi yang disebabkan kelompok pangan. Presiden meminta setiap pemerintah daerah mengidentifikasi harga-harga komoditas pangan apa saja yang tinggi di wilayah masing-masing, termasuk menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga barang-barang terutama barang kebutuhan pokok, dan menyelesaikan kendala di sisi produksi maupun distribusi. Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyebut Salah satu langkah high impact yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengendalikan inflasi adalah fokus pada pengendalian inflasi pangan. Upaya pengendalian harga pangan mampu menunjukkan hasil dengan penurunan tingkat inflasi di sektor pangan dari sebelumnya 10,32 persen pada Juli menjadi 8,93 persen pada Agustus.