Tanpa alasan panjang lebar, pemerintah tiba- tiba menunda program konversi elpiji (LPG) subsidi 3 kilogram (kg) ke kompor listrik. Padahal sebelumnya pemerintah melalui PT PLN sedang memproses pengadaan, bahkan sudah menebar kompor induksi ke masyarakat di sejumlah daerah secara gratis. PLN juga sudah menggelar market sounding ke 11 pabrikan untuk memproduksi kompor listrik. Perusahaan setrum negara ini menjalani uji coba dengan membagikan kompor listrik beserta alat masak secara gratis untuk 1.000 rumah tangga. Ada tiga kota yang menjadi sasaran uji coba, yakni Denpasar, Solo dan kota di Sumatra Utara. “Kami sedang pengadaan 300. 000 kompor listrik,” ungkap Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, beberapa waktu lalu.
Namun semangat konversi elpiji 3 kg ke kompor induksi belum bisa diteruskan. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan konferensi pers bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESI)M) Arifin Tasrif, Jumat (23/9) lalu. Konferensi pers yang ditayangkan di akun Youtube Sekretariat Kabinet itu, Menko Airlangga mengatakan, pemerintah belum akan memulai implementasi program konversi kompor elpiji 3 kg ke kompor listrik atau induksi pada tahun 2022. Airlangga mengemukakan pemerintah dan DPR belum membahas anggaran untuk program konversi kompor elpiji 3 kg ke kompor listrik atau induksi. Belum ada persetujuan anggaran atas program tersebut. Airlangga memastikan, program konversi ke kompor listrik masih dalam tahap uji coba. Uji coba tersebut dilakukan sebanyak 2.000 unit dari rencana 300. 000 unit kompor litrik. Target lokasinya adalah Solo dan Bali. Hasil dari uji coba ini akan dievaluasi dan perbaikan-perbaikan. Pemerintah akan menghitung dengan cermat segala biaya dan risiko, memperhatikan kepentingan masyarakat, serta mensosialisasikan kepada masyarakat sebelum program diberlakukan.