Lonjakan Harga Beras Diantisipasi

Pemerintah menegaskan potensi terjadinya lonjakan harga beras telah diantisipasi. Hal ini merespons kekhawatiran masyarakat terkait harga beras yang merangkak naik sepekan terakhir. Perum Bulog, yang kini memiliki stok 800. 000 ton cadangan beras pemerintah, memasifkan operasi pasar. Kepastian ketersediaan beras terns dipantau mengingat potensi dampaknya terhadap inflasi.

Kendati tak signifikan, harga beras medium dan premium di tingkat nasional cenderung meningkat. Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga rata-rata nasional beras medium naik dari Rp 10.990 per kg pada 17 September menjadi Rp 11.000.per kg pada 23 September. Sementara harga beras premium naik dari Rp 12.510 per kg jadi Rp 12.520 per kg.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto meminta masyarakat tidak khawatir akan kenaikan harga beras. Terkait program cadangan stabilitas harga pangan, jika harga beras lebih tinggi dari harga eceran tertinggi, Perum Bulog akan turun tangan dan menjual murah kepada masyarakat, dengan selisih harga beras dibayar pemerintah.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebutkan, perbaikan produksi pangan, termasuk beras, tetap menjadi perhatian utama pemerintah. Selain persoalan yang dihadapi petani seperti irigasi serta mahalnya harga pupuk dan sarana produksi pertanian lain, peralihan konsumsi juga terjadi.

Search