Asian Development Bank (ADB) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,2 persen menjadi 5 persen pada 2023. Proyeksi ini jauh di bawah target pemerintah sebesar 5,3 persen pada tahun depan. Penurunan proyeksi ini dipicu oleh turunnya kinerja ekspor. ADB melihat harga komoditas unggulan Indonesia pada tahun ini memberikan keuntungan dan mendongkrak kinerja ekspor, kemungkinan tak akan berlanjut di tahun depan. Ekspor Indonesia tahun ini memang mendulang untung dari peningkatan harga komoditas, sehingga pertumbuhannya tinggi dan kontribusinya terhadap pertumbuhan maupun penerimaan negara besar.
Selain itu, penurunan proyeksi pertumbuhan Indonesia ini juga melihat sisi investasi yang dinilai tak akan terlalu kuat. Penyebabnya, kondisi ekonomi global yang masih diwarnai ketidakpastian hingga tahun depan. Kondisi ini akan membuat para investor lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya, termasuk ke Indonesia. Risiko-risiko tersebut menjadi pertimbangan ADB dalam menurunkan proyeksi ekonomi tahun depan.