Operasional LRT Jabodebek Ditunda Jadi 2023

PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengatakan jadwal operasional light rail transit (LRT) Jabodebek mundur dari target awal 2022 menjadi Juni 2023. Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan pembangunan fisik LRT Jabodebek sebenarnya sudah mencapai 96 persen saat ini. Namun, perusahaan masih harus memastikan faktor keamanan penumpang. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa LRT Jabodebek akan dioperasikan dengan skema grade of automation (GoA) tiga atau tanpa masinis. Hal ini merupakan yang pertama kali diterapkan pada sistem perkeretaapian di Indonesia.

Kemudian, semua pengoperasian dan pengendalian akan dilakukan melalui sistem di unit depo seluas 11 hektar yang berlokasi di Bekasi Timur. LRT Jabodebek akan memiliki jalur sepanjang 44 kilometer (km) dengan tiga jalur lintasan, yakni Bekasi Timur-Cawang, Cibubur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas. Sementara, nilai kontrak proyek LRT Jabodebek mencapai Rp23,3 triliun. Perusahaan akan membayar Rp4,2 triliun di akhir dan Rp19,1 triliun dengan periode tiga bulanan. “Jadi kurang lebih (anggaran proyek) Rp500 miliar per kilometer,” tutup Entus.

Search