Luhut Ungkap Alasan Subsidi BBM RI Terus Membengkak

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkap alasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) jebol. Luhut menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia terlihat mengalami kenaikan yang cukup pesat selama satu dekade terakhir. Menurutnya, hal ini tentu berpengaruh pada kenaikan jumlah penggunaan kendaraan bermotor, yang berimplikasi kepada kenaikan subsidi BBM. Luhut mengaku menemukan data yang dihitung oleh Industri Kendaraan Bermotor bahwa secara rata-rata konsumsi BBM untuk satu unit mobil mencapai 1.500 liter/tahun dan 305 liter/tahun untuk motor.

Atas dasar hal tersebut pemerintah menyiapkan sejumlah strategi demi meredam kenaikan anggaran subsidi BBM. Salah satunya lewat percepatan adopsi penggunaan Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik di Indonesia. Selain untuk mengurangi ketergantungan pemakaian BBM bersubsidi, Luhut melihat tujuan besar juga untuk mengurangi emisi CO2 (karbondioksida) yang ditargetkan dapat turun sebesar 40 juta ton pada 2030 mendatang hanya dari program ini.

Ia menyadari bahwa upaya ini punya beragam tantangan. Mulai dari masalah perbedaan harga, regulasi hingga ketersediaan pilihan kendaraan. Karena itu, pemerintah saat ini sedang merumuskan berbagai kebijakan mengenai pemberian insentif bagi kendaraan EV roda dua dan roda empat. Selain itu, Luhut juga meminta tim teknis yang terdiri dari lintas Kementerian Negara/Lembaga (K/L) menerapkan kebijakan yang setara atau lebih baik dari negara lain yang sudah lebih dahulu menerapkan kebijakan pembatasan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil guna mendorong percepatan adaptasi penggunaan EV. Sehingga, kebijakan tersebut bisa cepat diadopsi di Indonesia. Luhut juga mengingatkan agar aturan yang dibuat nanti mesti relevan pelaksanaannya.

Search