Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, capres alternatif adalah tokoh-tokoh yang mewakili masa depan bangsa, ahli dalam bidang tertentu, memiliki semangat antikorupsi, serta memiliki konsep dan strategi membuat negara ini menjadi lebih baik (8/9). Menurut Jerry, pilpres harus menjadi ajang kontestasi gagasan dan arena persaingan ide. Oleh sebab itu, wacana capres alternatif harus didukung oleh masyarakat, agar nama-nama yang muncul tidak hanya yang sudah di-branding parpol. Pilihan-pilihan tokoh-tokoh alternatif itu seperti Haedar Nashir dari Muhamadiyah, Gus Yahya dari PBNU, Jimly Asshiddique, dan Ilham Akbar Habibie.
Peneliti kepemiluan PP AIPI Ferry Daud Liando menuturkan, wacana capres alternatif juga dapat menjadi terobosan untuk mencegah terjadinya golput pada pilpres 2024. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan pemilih tidak menggunakan hak pilih karena jenuh terhadap calon-calon yang tampil berkompetisi pada pemilu. Capres alternatif diharapkan dapat memecah kebosanan publik terhadap calon yang sudah lebih dulu beredar dari parpol. Banyak figur-figur yang sudah teruji, tidak korup, visioner, dan nasionalis, tapi tidak diberi ruang oleh parpol untuk menjadi calon.