Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaidi menilai, apabila Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipasangkan sebagai capres dan cawapres, akan mempersempit peluang figur lain untuk mendapatkan tiket di Pilpres 2024 (8/9/2022). Anies dan AHY memiliki daya tarik tersendiri dalam menggaet konstituen. Jejak kepemimpinan Anies, misalnya, terlihat sejak menjadi Rektor Paramadina, Mendikbud dan saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sementara AHY masih dianggap hijau dalam karir militer dan politik, tetapi punya infrastruktur partai yang lumayan. Bila dipasangkan, pasangan tersebut dapat menjadi kuda hitam pada Pilpres 2024 sepanjang mempunyai strategi politik yang pas. Selain itu, pemasangan keduanya juga akan membuat peluang calon lain untuk dicalonkan kian menipis.
Diketahui Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyampaikan kemungkinan Anies dipilih sebagai capres yang diusung Partai Nasdem. Deklarasi tersebut mungkin dilakukan pada momen Hari Pahlawan, 10 November 2022.
Di sisi lain, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky, Mahendra Putra, mengungkapkan punya kesepahaman dengan PKS dan Partai Nasdem terkait figur capres-cawapres yang bakal diusung bersama (7/9/2022). Figur itu adalah sosok yang mewakili semangat perubahan dan perbaikan, serta bukan dari golongan tua. Secara khusus, Herzaky menyebutkan karakteristik itu ada pada diri AHY dan Anies.