Pemerintah Indonesia melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, berjanji menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) Pertamina dengan syarat jika minyak mentah dunia mengalami penurunan harga. Erick mengungkapkan langkah yang pemerintah lakukan dengan menaikkan harga BBM jenis pertalite, biosolar, dan pertamax adalah cara untuk mengurangi pemborosan subsidi energi. Dengan begitu, alokasi subsidi energi dalam APBN dapat digunakan untuk mendanai proyek-proyek strategis nasional, seperti pembangunan jalan bebas hambatan, pembangunan bandara, dan pembangunan bendungan untuk irigasi pertanian.
Sepanjang tahun 2016 sampai 2022, pemerintah membangun 128 proyek strategis nasional dengan nilai investasi sebesar 716,4 triliun rupiah. Sementara itu, subsidi alokasi energi dalam APBN tahun ini nilainya mencapai 502 triliun rupiah. Erick mengatakan harga minyak mentah dunia sekarang senilai 95 dollar AS per barel. Jika nanti turun ke angka 75 dollar AS per barel, pertamax akan menyesuaikan dengan harga pasar yang artinya harga pertamax bisa turun. Erick juga meminta agar masyarakat tidak lagi membanding-bandingkan harga BBM Indonesia dengan negara lain yang menjual BBM dengan harga murah, karena negara-negara itu mayoritas masih menghasilkan minyak.