Kasus mutilasi terhadap empat warga sipil di Kabupaten Mimika, Papua, mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi berpesan agar kasus yang melibatkan oknum TNI dan warga sipil itu diusut tuntas dan para pelaku diproses hukum. Pesan itu dia sampaikan usai membagikan Nomor Induk Berusaha di GOR Toware, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (31/8/2022). Panglima TNI mengatakan, jumlah anggotanya yang terlibat dalam kasus mutilasi di Mimika bertambah dua orang. Sebelumnya, enam orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Andika menuturkan, pemeriksaan terhadap delapan anggota TNI yang diduga terlibat kasus mutilasi tersebut terus dilakukan.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan, kasus mutilasi ini berawal saat para pelaku berpura-pura ingin menjual dua pucuk senjata api kepada korban. Pada Senin (22/8/2022), korban yang tertarik membeli, menemui pelaku dengan membawa uang Rp 250 juta. Akan tetapi, para pelaku justru membunuh, kemudian memutilasi korban. Selain itu, uang ratusan juta rupiah itu dibawa kabur pelaku.
Tiga jenazah korban ditemukan di kawasan Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika. Mulanya, dua jenazah ditemukan di waktu yang berbeda, yaitu Jumat (26/8/2022) dan Sabtu (27/8/2022). Lalu, pada Senin (29/8/2022) malam, petugas kembali menemukan jenazah. Kini, petugas masih mencari satu jenazah korban mutilasi. Polisi mengungkapkan, salah satu korban diduga merupakan simpatisan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Adapun satu jenazah korban mutilasi lainnya merupakan kepala kampung di Kabupaten Nduga.