Badan Intelijen Negara (BIN) secara tegas menepis jika ada kebocoran pada data-data penting mereka. Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, menegaskan, saat ini data BIN yang terdiri dari data diri, agen, proyek dan hal lainnya tetap aman terenkripsi (21/8). Data diri maupun agen menurutnya merupakan nama samaran. Dengan demikian, berita kebocoran data BIN adalah hoaks.
Berita-berita mengenai kebocoran data milik berbagai perusahaan di Indonesia tengah ramai dibicarakan di media sosial. Akun bernama “Strovian” dalam forum Breached.to melampirkan bukti dirinya telah mendapatkan lebih dari 180 dokumen BIN mulai dari laporan, strategi, bisnis, daftar nama agen, dan “lain sebagainya”. Strovian menulis mendapatkan data tersebut dari Deputi Intelijen Luar Negeri tahun 2020. Dalam forum, akun tersebut mengunggah beberapa lampiran berupa bukti data yang bocor. Data tersebut menampilkan nama agen, pangkat, satuan tugas, hingga lokasi agen.
Situs Breached.to juga melampirkan beberapa data pribadi yang diduga bocor. Baru-baru ini, pengguna situs tersebut menyebut telah mendapatkan sebanyak 26 juta riwayat browsing pengguna Indihome. Situs yang tak terdaftar dalam PSE Kominfo tersebut hingga kini masih bisa diakses menggunakan koneksi dari Indonesia.