Polarisasi dan Politik Identitas Dinilai akan Berkurang di 2024

Peneliti Pusat Riset Politik Brin, Lili Romli, mengatakan bahwa polarisasi dan politik identitas kemungkinan tak akan terjadi pada Pemilu dan Pilpres 2024. Sebab, setidaknya akan adanya lebih dari dua poros koalisi dalam kontestasi nasional tersebut. Polarisasi dan politik identitas terjadi ketika hanya adanya dua pilihan untuk masyarakat dalam memilih pemimpinnya. Namun saat ini, Lili melihat adanya komitmen dari partai politik peserta Pemilu 2024 untuk mencegah hal tersebut.

Hal tersebut terlihat dari partai politik yang sudah menjalin koalisi dengan partai yang berbeda ideologi. Misalnya, koalisi Partai Gerindra dan PKB yang merupakan gabungan dari Nasionalis-Religius. Selain itu, sudah ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP. Ketiga partai merupakan gabungan dari nasionalis dan Islam, yang juga sudah menyatakan komitmennya untuk mencegah politik identitas.

Satu poros koalisi lagi yang terdiri dari partai politik nasionalis-religius dan berpeluang terjadi adalah antara Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat. Namun, ketiganya hingga saat ini belum menyatakan secara resmi bahwa mereka berkoalisi untuk Pemilu 2024.

Search