Impor minyak sawit India turun 10 persen pada Juli 2022 dari bulan sebelumnya. Kondisi ini disebabkan penyulingan yang meningkatkan pembelian minyak kedelai. Berdasarkan laporan Solvent Extractors Association of India (SEA), impor minyak sawit India pada Juli turun dari 590.921 ton menjadi 530.420 ton. Mengutip CNA, Jumat (12/8), pedagang mengatakan pembelian kedelai yang lebih tinggi oleh India yang merupakan importir nabati terbesar di dunia akan menaikkan harga kedelai AS, tetapi akan mengurangi pangsa minyak sawit saingan dalam pembelian India dan memaksa penjual Malaysia dan Indonesia untuk menawarkan diskon untuk mendapatkan kembali pangsa pasar, kata para pedagang.
Sebelumnya, India mengizinkan impor bebas bea masing-masing 2 juta ton minyak kedelai dan minyak bunga matahari mulai akhir Mei 2022 hingga 31 Maret 2023. Langkah ini dilakukan untuk menjaga harga minyak nabati lokal. Hingga akhir Juni ini, premi minyak kedelai atas minyak sawit kurang dari US$150 per ton, tetapi karena minyak sawit menarik pajak impor 5,5 persen maka jenis minyak ini relatif lebih mahal bagi pembeli India. Namun, SEA mengatakan kesenjangan antara minyak kedelai dan minyak sawit melebar di atas US$350 per ton dalam beberapa minggu terakhir dan membuat pembelian minyak sawit lebih menarik bagi penyuling.